Translate This Page

Monday, February 27, 2012

Photography: Beautiful Dusk


Cuaca yang cerah di sore hari nggak jarang bikin langit sore nampak indah, apalagi kalau cerah berawan ditambah angin sepoy-sepoy. Suasana seperti itu pasti bikin kita nyaman.

Saya dari dulu sampe sekarang memang mengagumi suasana-suasana seperti itu. Pemandangan langit sore menjelang matahari terbenam bikin saya amazed. Cahaya matahari ngasih efek keemasan pada langit biru keunguan. Semakin mataharinya tenggelam, warna langit semakin jingga kemerahan, yang akhirnya jadi semakin gelap. Awan-awan yang ada di langit bisa ngasih sentuhan unik. Dari mulai awan jenis cirrus, sampe stratocummulus, awan-awan selalu punya cara sendiri buat menghiasi langit.

Ada nuansa berbeda di sore hari yang sempat saya tangkap gambarnya ini. Tenang, berawan, cukup cerah, dan berangin. Suasana seperti ini bisa ngasih nuansa damai yang bikin kita nyaman dan tenang. Seolah-olah suasana kayak gini jadi pelarian istirahat setelah beraktivitas selama seharian.







Just Three of Us


Due to different activities and business, I rarely spend time together with my brother and sister nowadays. We probably meet, but just meet and you know, less chit-chat and sometimes it sounds like "Hi-and-Bye". So that's it! My sister is hospitalized for being sick now and my brother, well he must be so busy doing his assignments, just like me.

I can have a little chit-chat with my brother, just a little chit-chat. Borrowing shirts, sharing songs, asking news, telling jokes, trolling, well it's kinda common for me. My sister has the most sharing sessions with me; telling about problems in life and something else. But what I want is that we can go somewhere together. Just three of us! Spending time together, enjoying cups of coffee, playing DJMAX, buying apparels, biting stroopwaffel, tasting nachos, watching movies, or anything!

I must have talked too much. So hereby I'd like to emphasize that I need time to be with, just three of us...

Tuesday, February 21, 2012

Bedroom Avenue







These are a few of my photo-project so called "Bedroom Avenue". The project was done in my bedroom, exposing my favorite stuffs such as headphone and travel magazines. The idea came when I was viewing photos stored in my digital camera and looking for unique places to shoot. All the pictures taken were then edited and turned into monochrome.

Sometimes you just need to put something here and there, probably tidy up your bedroom and clean the mess, and turning your bedroom into a photo studio is not a magic.

Sunday, February 19, 2012

Unforgettable

This afternoon, I went to game arcade to play Pump It Up with my friends. As commonly seen at game arcade, I saw a doll-grabber machine. It is actually one of my favorite childhood game machines. The box contained so many dolls and puppets. They were so colorful and cute, but my eyes kept staring at a brown cuddly teddy bear.



Teddy Bear was one of my favorite childhood stuffs, beside R&C, drawing books, tamagochi, miniature railway, and jet planes. It was so cute that I couldn't stop staring at it. Then I decided to take a picture with instagram. I only focused on the teddy bear, because that was the only one I wanted to have.

The same thing also happens when you consider someone as unforgettable and irreplaceable. Well, there are a number of uncountable girls in this world. Blonde, brunette, anything! Businesswoman, nurse, chef, writer, pianist, singer, actress, they can be anything. But as soon as I find someone so irreplaceable that I cannot stop love her, I simply focus on her. It happens naturally.

That's why someone can be so unforgettable.
Thanks a lot, to all my beloved persons for being irreplaceable and unforgettable.

Saturday, February 18, 2012

Comics and Rugby


Well, in fact I've never played rugby before. Yeah, I have never played it. When mom came back home from Adelaide, she brought me this rugby ball and how I found it as something surprising since I was never really into sports.

As time went by, I got so busy. There was always at least one assignment to do in every single night. Having no plenty time to play and read, I left my unread comics disarranged and the rugby ball in my bookshelf. Well, I gotta admit it, I have a messy bedroom. I let stuffs disorganized and sometimes my desk is covered with dust since I don't have time to clean it. My books are arranged randomly so sometimes you can still find Animonster among grammar and linguistic textbooks. 

One day when I was doing my assignment, I looked around my bedroom and saw a spot. It was a simply great spot that I quickly grabbed my camera and took pictures. Then I laughed at myself. Something messy could turn into something great. And this picture will show you how one untidy and dusty spot can turn into something simply wonderful and cute anyway :]

Sunday, February 12, 2012

Bring The Happiness

Some people try and think hard how to become happy. They spend everything they have to get the happiness, and sometimes their effort doesn't reach fruition. What they spend sometimes is just a waste. They pay more to get less happiness. How come?

Some people think that happiness can be got by spending their money for stuffs, party, and something else. I'm the one who has ever been categorized into that kind of people. I thought money could buy happiness, but actually I was wrong. Fuckyeah, I was wrong! Now I realize that money cannot afford some things in this soon-to-be-destroyed world.

One day, I saw a CF of world-famous drink brand. The CF is probably no longer seen nowadays due to its contract, but I still remember how it went. The plot told about an elementary student who came to the front of the class and told everyone about his father's job. And the story went like this:

My dad drives a big red truck everyday. He leaves home early and delivers a lot of beverages. Not only beverages, he also delivers books for students. He told me that he even helps ensuring the soccer match a succes. 

And one time, he came home late because he was with his friends help cleaning a beach. But my dad always says that he's happy seeing other people happy. When someone asks what my dad does, I tell them he delivers happiness.

Then I realized that sometimes, what makes us happy is to see other people happy. It's quite simple somehow even though some of us still have evil-heart to consider it has hard thing to do, due to their envy. Sometimes, making someone happy is a pleasure we can make for the others, and particularly for ourselves. Being happy is actually simple and bringing happiness is a simple pleasure in our life.

What a life!

Friday, February 10, 2012

An Inspiring Song From A Cigarette CF

Semenjak jadi anak kuliahan, porsi begadang saya jadi nambah. Selama begadang itu buat ngerjain tugas (dan tentunya FB + Tweeting), saya biasanya sambil nonton acara di TV. Baru-baru ini, saya liat sebuah iklan rokok yang durasinya cukup lama, sekitar 1 menit. Di iklan rokok itu menceritakan tentang seorang cewe, kayaknya karyawati yang sedang nyebrang terus jatuh, dan kertas-kertas kerjaannya berterbangan karena ditiup angin, sementara itu ada seorang penyebrang jalan, cowo, yang bantuin cewe itu ngumpulin kertas-kertas kerjaannya sambil nyanyi. Dan akhirnya, datang lagi seorang cewe yang lain ikut bantu sambil nyanyi sama cowo itu. Gak cukup sampe disitu, akhirnya scene pun berganti dimana ada seorang perempuan yang kesemprot sama genangan air di jalan raya ketika sebuah bis melintas, dan orang-orang di bis itu ikut nyanyi. Scene demi scene terus menyorot kejadian-kejadian yang berbeda, tapi orang-orangnya tetap nyanyi lagu yang sama. Lirik lagunya seperti ini:

Kadang hari, mendung seakan tak mau pergi
Sinar selalu kan datang lagi 
Hujanlah hujan hari ini. 
Membuka ragu..
Pacu langkahmu..
Bersamaku...

Jangan kau merasa sendiri (kau tak sendiri)

Gapai tanganku
Mereka kan bebaskan kita
Percayalah semua...

Kadang hari

Mendung seakan tak mau pergi
Sinar selalu kan datang lagi 


Di scene akhir, di jalan dimana karyawati itu terjatuh akhirnya berkumpulah orang-orang yang menyanyikan lagu tersebut sambil berjalan ke arah kamera. Si karyawati itu akhirnya ikut nyanyi sama orang-orang tersebut dan hujan pun turun. Iklan berakhir setelah logo khas rokok tersebut muncul di layar.


Iklan rokok tersebut adalah iklan rokok A Mild, yang tagline-nya baik di televisi ataupun banner besar di jalan sering menarik perhatian. Tagline-nya singkat, tapi sangat bermakna dan terkadang agak nyindir. Saya sendiri jujur aja seneng sama iklan-iklan A Mild di televisi. Dan kalau boleh jujur, dewasa ini banyak iklan rokok yang justru cenderung menampilkan banyak inspirasi, ketimbang mempromosikan si rokok itu sendiri. Contohnya ya iklan yang saya jelasin di atas tadi. Daripada mempromosikan si produknya sendiri, iklan itu lebih cenderung menginspirasi orang-orang dan menarik perhatian orang-orang lewat jingle-nya yang singkat tapi asik buat didengar itu. Kalau secara sederhana sih, bisa aja dikatakan bahwa iklan itu gak nyambung, karena yang dijual adalah rokok tapi ceritanya beda, nggak to-the-point misalnya. Tapi justru karena konsepnya yang unik itulah, saya rasa rokok tersebut jadi laku. Terlebih lagi, A Mild memang brand yang nggak hanya menjual rokok, tapi juga ikut jadi penyelenggara beberapa event yang memang worth to attend. Konser-konser musik, sampe liga olahraga, saya rasa saya udah cukup sering melihat event-event semacam itu diselenggarakan sama A Mild (tanpa mengandung unsur promosi loh!).

Lagu itu masih terngiang-ngiang di benak saya. Aransemen yang simpel, tapi karena liriknya yang nggak neko-neko dan bermakna itulah yang bikin saya tertarik. Lagu penyemangat yang dimainkan di sepanjang iklan berlangsung, cocok sama konsep video iklannya. Terlepas dari produk yang dijual, saya mencoba objektif untuk melihat bahwa terkadang, produk semacam rokok, yang menurut peraturan iklannya hanya boleh disiarkan di malam hari, justru bisa memberikan kita sebuah inspirasi berharga bahwa setiap kali mendung datang, sinar akan selalu datang lagi.

Kadang hari mendung seakan tak mau pergi, sinar kan selalu datang lagi...

Music Review: "Submarine" Original Soundtrack

Buat mereka yang belum tau, "Submarine" disini mengacu ke sebuah film yang diadaptasi dari novel. Dan jangan harap bahwa dari judulnya, kita bakalan nemu sebuah film yang menceritakan tentang petualangan dasar laut, menjelajahi kegelapan palung laut yang mencekam, atau semacam superhero yang melawan monster air. Salah besar! Film ini bercerita tentang seorang anak bernama Oliver Tate yang jatuh cinta sama seorang anak perempuan seusianya yang bernama Jordana. Saat itu, dia harus melawan bullying yang sering menimpa dia dan akhirnya ikut nimpa Jordana karena sebuah kasus foto, ditambah lagi usaha dia menyelamatkan pernikahan kedua orangtuanya yang kelihatannya semakin buruk dengan kepindahan mantan pacar ibunya yang tinggal di sebelah rumahnya.


Untuk review filmnya sendiri, buat saya simpel aja. Karena filmnya merupakan adaptasi dari novel, jadi ada beberapa bagian yang memang rasanya lebih baik baca novelnya aja supaya lebih dapet feelingnya. Ada semacam intermezzo kecil yang cukup mengagetkan, yaitu screen hitam dengan tulisan dalam ukuran huruf yang cukup besar diikuti dengan musik pengiring yang mengejutkan, semacam musik-musik di film horror. Saya sendiri nggak ngerti itu maksudnya apa. Kalau dilihat lagi, kayaknya film itu keliatan kayak ngambil latar waktu sekitar beberapa taun silam, mungkin 70an atau 80an karena keliatannya klasik. Latar tempat yang dipake pun banyak yang bagus, semisal pantai di sore hari, dan semacamnya.

Untuk review musiknya, saya berani rekomendasikan lagu-lagu di EP ini karena aransemennya yang sederhana, tapi nggak berkesan terlalu minimalis. Mengusung genre folk, berdasarkan lirik lagu-lagu yang disajikan bisa dijadikan bahan komparasi sama lagu-lagunya Efek Rumah Kaca. Diksi yang beragam dan banyak memainkan teknik-teknik poetry seperti metafora bisa ditemukan di setiap lagunya. Alex Turner, sebagai penulis lirik bener-bener pandai dalam meracik kata-kata yang pas untuk membangun lirik sebuah lagu yang maknanya tersirat secara sederhana, begitu dalam. Kebanyakan lagu-lagunya diiringi dengan iringan folk gitar dan lantunan vokal sang vokalis yang menenangkan. Lagu-lagunya cocok buat didengerin ketika hari hujan, karena atmosfer menenangkan yang tercipta dari lagu-lagu ini.

EP ini terdiri dari 6 lagu yang semuanya ditulis oleh Alex Turner. Song list-nya sebagai berikut:
  • Stuck on the Puzzle (intro)
  • Hiding Tonight
  • Glass in the Park
  • It's Hard to Get Around the Wind
  • Stuck on the Puzzle
  • Piledriver Waltz
Suasana yang tercipta dari lagu-lagunya bener-bener menenangkan! Ya, menenangkan! Buat saya, lagu-lagu ini kalau dimainin di malam hari itu cepet bikin ngantuk, makanya saya dengerin lagu ini asiknya kalo lagi hujan siang-siang, sambil minum coklat panas dan baca buku. Lagu "Hiding Tonight" yang dimainkan di nada dasar C punya ketukan awal yang menurut saya agak membingungkan dan nada-nada mayor 7 yang mendominasi chord dengan tempo yang santai dan agak mendayu. Untuk lagu "Glass in the Park" sendiri, dengan tempo yang gak jauh beda sama lagu "Hiding Tonight" menawarkan metafora tentang gelas di taman, yang sampe sekarang saya masih nggak ngerti makna sebenernya apa. Lagu "It's Hard to Get Around the Wind" punya aransemen yang mirip dengan lagu "Marry Me" punya Train. Sementara untuk lagu-lagu lainnya, walopun nggak saya review, tapi tetep kok worth to listen.

Finally, I can say that the EP is worth to buy. Listen to the songs and feel a quiet rainy day with a glass of coffee :)

Thursday, February 9, 2012

Danbo

Sebelumnya, saya nggak tau kalo boneka berperawakan kecil itu namanya danbo. Saya cuman sering liat beberapa orang share gambar-gambar boneka kecil dari karton dengan berbagai emosi (tapi banyaknya saya liat danbo edisi galau), dan beberapa malah ngejadiin itu profile picture di Facebook atau Twitter-nya. Dan akhirnya saya cari tau tentang boneka itu.


Rupanya danbo itu merupakan singkatan dari Danboard. Danboard sendiri mengacu sama bahan baku boneka ini, yaitu kertas karton. Tapi kalo kita liat lagi, karton yang dipake rupanya tebal dan nggak kayak karton yang biasanya kita pake buat bikin poster, soalnya itu tipis. Si danbo ini sendiri bisa kita gerakkin (tentunya secara manual, kayak maen Barbie) dan juga bisa kita ubah gesturnya karena si danbo ini sendiri punya fitur yang memungkinkan bagian tubuhnya secara fleksibel bisa diubah. Ukuran danbo sendiri biasanya imut-imut, cocok buat ditaro di display kamar. Perawakannya yang imut, juga dua mata yang bulat dan mulut segitiga bikin saya jadi gemes ngeliatnya.

Penampilannya yang menarik dan unik ini menarik perhatian banyak fotografer rupanya buat menjadikan si danbo ini sebagai objek bidikannya. Dan sekarang bisa kita liat banyak beredar foto-foto danbo dalam berbagai suasana. Ada danbo yang lagi happy, sampe yang galau pun ada (seringnya saya liat yang lagi galau).

Dan beberapa hari kemarin, saya pergi ke Paris Van Java sama temen saya Tata dan Kak Fath. Waktu iseng-iseng jalan di sekitar mal, saya ngeliat ada sebuah toko yang memajang danbo ukuran gede di depannya. And it looked very cute! Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, saya akhirnya difoto bareng si danbo imut itu, walopun ukurannya jumbo.


Saya nggak tau harga si danbo jumbo itu berapa, tapi denger-denger sih danbo ukuran kecil aja harganya mahal (karena fitur-fiturnya bagus). Semoga aja saya bisa dapetin danbo kecil itu buat nemenin saya belajar di kamar :D