Translate This Page

Sunday, December 4, 2011

Present Perfect Tense

Dulu, saya bingung dengan tenses yang satu ini. Present Perfect Tense, ya setidaknya itu yang saya denger dari guru saya waktu SMP. Lantas, apa yang membuat saya bingung dengan tenses ini? So here the story goes..

Dulu saya sering pusing sama bentuk verb ketiga. Kan bentuk verb itu ada tiga, verb 1, verb 2, dan verb 3, yang perubahannya disesuaikan sama tenses atau bentuk kalimat (aktif atau pasif). Karena present perfect ini harus pake verb bentuk ketiga, otomatis saya mau nggak mau harus menghapal beberapa verb yang termasuk irregular verb, alias perubahannya beda. Nggak kayak regular verb yang baik bentuk kedua atau ketiganya cuman ditambahin sufiks -ed, irregular verb punya bentuk yang lain yang mau nggak mau (derita) harus diinget. Contohnya verb sing, perubahan dari verb 1 ke 2 lalu ke 3 seperti ini: sing, sang, sung. Kayak lahiran aja (itu sungsang..)

Nah, tapi lama-lama saya jadi tertarik sama tenses ini. Setelah dipelajari rupanya tenses ini fungsinya unik. Dengan rumus S+have/has+v3+O (bisa pakai object bisa juga nggak, tergantung apakah kalimatnya transitif atau intransitif), tenses yang satu ini bermakna banyak, sama kayak tenses yang lainnya. Buat yang masih bingung, saya coba bantuin jelasin kapan sih dan apa fungsinya tenses ini. Berikut pengetahuan yang saya tau tentang Present Perfect Tense.

Present Perfect ini digunakan buat menjelaskan suatu event ato kejadian yang pernah terjadi di kehidupan kita atau kehidupan seseorang. Tapi, pada kasus ini kita nggak peduli kapan terjadinya. Kita cuman lebih fokus sama kejadiannya (dengan kata lain, terserah mau kapan waktunya itu terjadi di masa lalu, yang jelas kita udah mengalami atau seseorang udah mengalami). Contohnya:
I have drunk Coke.
Pada kalimat diatas, subjek aku cuman menjelaskan bahwa dia sudah minum Coke, tapi entah kapan. Si aku cuman menegaskan bahwa seeengganya dia udah pernah minum Coke sebelumnya. Atau contoh lainnya gini:
She has been to Vladivostok before.
Pada contoh ini, si tokoh aku menceritakan sama temen-temennya bahwa seorang teman wanitanya udah pernah (pergi) ke Vladivostok sebelumnya, tanpa secara detil menjelaskan kapan perginya. Beda sama simple past yang bisa menyertakan keterangan waktu. Perbandingannya saya kasih contoh seperti ini:
  • Violet has invented a time machine. [Present Perfect]
  • Violet invented a time machine yesterday. [Simple Past]
Pada dua contoh kalimat di atas, di kalimat pertama Violet udah menemukan sebuah mesin waktu sebelumnya. Tapi nggak dijelasin kapan ditemukannya. Sementara di kalimat kedua, dijelaskan bahwa Violet menemukan mesin waktu itu kemarin. Jadi untuk cakupan yang lebih luas (atau katakanlah nggak perlu terkait sama detil waktu), Present Perfect nyaman digunakan untuk topik obrolan tentang pengalaman. Tapi nggak berarti bahwa Simple Past nggak usah digunakan. Penggunaannya tergantung sama situasi obrolan.

Untuk kasus lain, Present Perfect Tense bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah kalimat yang menyimpan hubungan antara kejadian masa lalu (past) dengan sekarang (present). Maksudnya,  melalui sebuah kalimat dengan tense Present Perfect, seseorang bisa menjelaskan kejadian di masa lalu yang punya efek di masa depan. Contohnya:
I have read that novel.
Kalimat diatas menjelaskan bahwa si aku, pada masa lalu belum membaca novel itu. Tapi sekarang si aku sudah membaca novel itu (efeknya mungkin udah tau jalan ceritanya, dan lain-lain). Atau contoh lainnya kayak gini:
Sunny has bitten Scrabble tiles.
Kalimat diatas bisa dijelaskan seperti ini: misalnya dulu (sebelum Sunny ngegigit keping huruf Scrabble) keping-keping Scrabble itu masih bagus dan rapi, tapi setelah Sunny ngegigit keping Scrabble itu (dijelaskan lewat kalimat present perfect seperti di contoh) keping-keping itu jadi patah atau rusak. Jadi, kalimat itu biasanya dipakai untuk menjawab alasan atas sebuah efek atau perubahan yang terjadi karena sebuah event atua kejadian di masa lalu. Seperti ketika guru bertanya "Kenapa kelas ini kotor?", lalu seorang anak menjawab "Jim tadi membawa lumpur ke kelas". Secara logika, kita bisa tau kalau sebelum Jim membawa lumpur ke kelasnya, pasti kelas itu bersih sebelumnya.

Present Perfect juga bisa digunakan untuk menyatakan sebuah statement mengenai yang sudah terjadi di masa lalu dan masih terjadi sampai sekarang, walaupun belum bisa dipastikan kedepannya masih akan terjadi atau tidak. Kalimat ini biasanya digunakan ketika menanyakan berapa lama kita tinggal di sebuah tempat atau bekerja di sebuah tempat. Atau bisa juga menanyakan sejak kapan kita melakukan sebuah pekerjaan. Contohnya: 
  • I have settled in Boston for twelve years.
  • I have settled in Boston since 1992.
Kalimat pertama diatas menjelaskan bahwa tokoh aku sudah tinggal di Boston selama dua belas tahun. Tapi nggak menjelaskan sejak kapan secara pasti. Walaupun gitu, si pendengar tetep bisa nebak kapan tokoh aku pertama kali tinggal di Boston dengan menghitung sendiri. Sementara buat kalimat kedua, si tokoh aku menyatakan bahwa dia sudah tinggal di Boston sejak tahun 1992. Tapi di kalimat kedua, nggak dijelaskan secara eksplisit sudah berapa lama dia tinggal disana. Dan pendengar tetep bisa menghitung berapa lama dia tinggal di Boston, tentunya secara manual. Bentuk Present Perfect dengan For dan Since ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh kalimatnya seperti ini:
  • She has worked in that office for three years.
  • I have waited the bus since 4pm.
  • You have changed a lot since you moved to Auckland.
  • He has spoken French for the last 10 months.
  • I have played that game for 5 years. No wonder I play extremely.
  • They have dedicated their life to help people for a decade.
  • Bianca has been angry since yesterday. She doesn't talk a lot today.
  • Gary has studied classical piano since he was six years old. Now he becomes a great pianist.
Kurang lebih fungsi dari Present Perfect seperti itu. Mungkin itulah kenapa disebut perfect juga karena walaupun membicarakan hal yang udah terjadi, hal itu tetep bisa kasih efek di masa sekarang (dan mungkin masa depan). Semoga apa yang saya post ini bisa berguna sebagai pengetahuan komplementer.

Dumped

Feeling dumped. I don't know how to explain this thunderous shrieks on my mind. One of things I hate is being dumped. Yah, dumped. I do believe that the one who wastes people whom love him is a very, very poor person. He or she is the pathetic one.