Translate This Page

Saturday, September 24, 2011

Learning English: Part 5 - Grammar | Part of Speech (Part 2)

Hi, guys! It must have been a long time since my latest post about Part of Speech. I was kinda busy so yeah, I couldn't find materials for this post. Tapi sekarang saya sudah nggak begitu sibuk jadi bisa mulai membahas kelanjutan dari episode sebelumnya. Well, where were we?

Part of Speech, kemarin dijelaskan ada 8 (9 bersama determiner). Dan sekarang saya mau jelaskan Part of Speech yang penting juga dalam bahasa Inggris. Untuk postingan kali ini, saya mau coba mengulik tentang Adjective dan Adverb.

Adjective
Adjective adalah kata sifat, sebuah kata yang bisa memodifikasi atau mengkualifikasi suatu kata benda. Kata ini juga menerangkan lebih jauh tentang sifat yang dimiliki oleh benda tersebut.

Kata sifat digolongkan ke dalam empat golongan, yaitu:
  • Physical qualities (seperti warna, bentuk, ukuran, dll): thin, triangle, purple
  • Psychological qualities of emotion (keadaan psikologis): angry, cheerful, neutral
  • Evaluative qualities: true, false, smart
  • Determiners: two, some, this, a, the, etc.
Kebanyakan adjective bersifat gradable (bisa digolongkan/dihitung/dikelaskan). Terus, adjective yang gradable itu seperti apa? Gradable adjective (atau bisa juga disebut qualitative adjective) adalah kata sifat yang karakteristiknya bisa bervariasi. Contohnya bisa liat di contoh kalimat di bawah:

- The red train is fast.
- The blue train is rather fast.
- The yellow train is very fast.
- The green train is extremely fast.

Ada empat tingkatan 'fast', yaitu fast (cepat), rather fast (agak cepat), very fast (sangat cepat), dan extremely fast (sangat sangat cepat). Maka disini, kata sifat fast termasuk gradable adjective.

Gradable adjective juga memiliki variasi komparatif dan superlatif (comparative & superlative). Comparative adjective adalah kata sifat yang digunakan untuk membandingkan dua benda yang memiliki sifat yang sama tapi kualitas yang beda. Contohnya, kita punya dua mobil yang mempunyai kecepatan berbeda. Semisal, mobil merah punya kecepatan maksimal 100 kilometer per jam, sementara mobil biru punya kecepatan maksimal 200 kilometer per jam. Maka dalam kasus ini digunakan comparative adjective, seperti pada contoh:

- The red car is fast, but the blue car is faster (than the red car).

Sementara superlative digunakan buat menunjukkan benda dengan kata sifat yang kualitasnya paling ter-. Anggap aja kita beli headphone dengan kualitas KW 2, KW Super, dan Original. KW Super menggunakan comparative adjective ketika dibandingkan dengan KW 2, tapi Original menggunakan superlative kalau dibandingin dengan KW 2 dan KW Super. Contohnya:

- The red car is fast, and the blue car is faster than the red car. But the green car is the fastest.

Dan satu lagi. Kata sifat determiner nggak punya bentuk comparative ataupun superlative.

See the difference? I think you've seen the difference :)

Terus gimana dengan non-gradable adjective? Nggak banyak kata kerja yang sifatnya non-gradable. Maksudnya, umumnya kebanyakan kosakata sifat itu sifatnya gradable. Syarat-syarat satu kata sifat menjadi non-gradable adalah tidak punya variasi intensitas yang dikarenakan:
  • Absolut (bersifat mutlak), contohnya: dead
  • Extreme (bersifat ekstrim), contohnya: boiling
 Ada juga kata benda yang menjadi kata sifat (noun as adjective). Disini, sebuah kata benda berubah menjadi kata sifat ketika digabungkan dengan kata benda yang lain, dengan maksud untuk menjelaskan lebih detil kata benda yang dibicarakan. Mirip lagi dengan sistem diterangkan menerangkan di bahasa Indonesia.

Contohnya:
- Drawing = lukisan/gambar (n.) (bisa juga bentuk gerund/verb -ing dari draw)
- Book = Buku (n.)
Tapi,
- Drawing book = buku gambar (sifat dari buku itu adalah buku yang dikhususkan buat menggambar)

Is it clear?

Adverb
Adverb adalah kata keterangan atau kata tambahan. Adverb digunakan untuk mengetahui lebih jauh tentang suatu kata kerja. Lihat contoh:

- That train goes slowly.
- He speaks sarcastically.

Pada kalimat pertama, "The train goes slowly". Diterangkan bahwa kereta itu berjalan dengan lambat. Jadi nggak hanya sekedar menceritakan tentang kereta yang berjalan, tapi juga bagaimana jalannya kereta itu. Pada kalimat kedua, "He speaks sarcastically". Nggak cuman menceritakan seseorang yang berbicara, tapi bagaimana orang itu berbicara. Orang itu berbicara dengan sarkastik.

Adverb juga bisa memodifikasi kata sifat. Contohnya:

- The answer is totally wrong.
- You look really pale.

Pada kalimat pertama, "The answer is totally wrong". Kata "totally" menjadi sebuah penegasan bahwa jawaban itu benar-benar salah. Adverb pada kalimat satu membuat kesan lebih tegas. Pada kalimat dua, "You look really pale". Nggak hanya menceritakan tentang wajah lawan bicara kita yang pucat, tapi sepucat apa sih wajahnya. Wajahnya benar-benar pucat. Pada kalimat dua, adverb menambah kesan lebih (lebih pucat).

Adverb dapat dibuat dengan beberapa cara. Untuk kebanyakan kata sifat, adverb dibuat dengan menyisipkan akhiran -ly di akhir kata sifat.
Contohnya: beautifully, carefully, carelessly, fearfully, arrogantly, proudly, etc.

Tapi untuk kata sifat yang akhirannya, -able atau -ible, kita tinggal mengganti huruf akhirnya dengan -y.
Contohnya: horribly (horrible), terribly (terrible), regrettably (regrettable)

Untuk kata sifat yang akhirannya -y, tinggal mengganti akhiran -y dengan akhiran -ily.
Contohnya: happily (happy)

Dan untuk kata sifat yang akhirannya -ic, kita tinggal menambahkan akhiran -ally.
Contohnya: magically (magic)

Tapi beberapa kata seperti friendly, lovely, atau neighborly bukan termasuk adverb. Kata-kata tersebut termasuk ke dalam adjective.

Dan beberapa adverb tidak memiliki akhiran -ly, tapi tetap berperan sebagai adverb. Atau memiliki bentuk adverb yang berbeda dengan adjective aslinya.

Contoh:
- Good => Well, bukan goodly.
- Fast => Fast, bukan fastly.
- Very => Very, bukan verily.

Adverb juga dibedakan ke dalam empat jenis, yaitu:
  • Adverb of Manner. Kata keterangan yang menjelaskan cara sesuatu itu terjadi, atau seperti apa sesuatu itu terjadinya. Contoh kalimat: "The warrior fights fearlessly". Diterangkan bahwa prajurit itu berperang tanpa rasa takut (fearless).
  • Adverb of Place. Kata keterangan itu menjelaskan dimana terjadinya suatu kejadian. Contoh kalimat: "I put my bag there". Diterangkan bahwa saya menaruh tas itu disana (Disana menunjukkan tempat dimana saya menaruh tas).
  • Adverb of Time. Kata keterangan yang menjelaskan kapan sesuatu terjadi atau seberapa sering terjadinya. Contoh kalimat: "Her grandfather passed away two days ago". Diterangkan bahwa kakeknya meninggal dua hari yang lalu (Dua hari yang lalu kejadian itu terjadi). Atau pada kalimat "I subscribe a monthly magazine". Diterangkan bahwa saya berlangganan majalah bulanan, maka setiap bulan saya dikirimi majalah (majalah tersebut terbitnya setiap bulan).
  • Adverb of Degree. Kata keterangan yang menjelaskan taraf atau tingkatan dari sesuatu yang terjadi. Contoh kalimat: "Cyanide is very poisonous". Diterangkan bahwa tingkat beracun dari sianida adalah sangat beracun.

Thursday, September 15, 2011

Roda Berputar

I wanna be a bit casual tonight. Else, I want to post something not related to my English class. Ide postingan ini gue dapet setelah kemarin gue sharing sama Talitha dan Syifa tentang kehidupan masing-masing. Achievement yang udah gue dapet sekarang ini ternyata memerlukan usaha dan kerja keras yang luar biasa, yang ironisnya kadang gue lupa dengan usaha dan kerja keras gue sendiri. Dan juga, gue yang seperti ini ternyata hasil bentukan dan modifikasi berulang-ulang, baik physically maupun mentally. Ketika gue coba menceritakan flashback gue di masa SD ataupun SMP, entah kenapa gue ngerasa benar-benar awkward.

"Konyol banget gue jaman itu.."

Salah satu komentar yang gue kemukakan di salah satu cerita gue. Obrolan gue, Talitha, sama Syifa siang itu bener-bener membuat gue sadar bahwa hidup itu memang beneran berputar. Someone wins, someone loses. Someone lives, someone dies. Hidup beneran berputar. Ketika gue komentar tentang diri gue sendiri bahwa waktu itu (gue menganggap diri gue pada saat itu) tolol, ternyata sekarang gue udah nggak setolol itu. Hidup bener-bener berubah dan nggak akan beneran persis sama. Se-childish childish-nya lu sekarang, pasti lu gak akan se-childish jaman lu ingusan pas TK ato jaman lu ngompol di kelas pas SD (ato mungkin lebih parah daripada itu, who knows?). Ketika lu melakukan time travel ke masa lalu lu, lu bakalan menyadari bahwa hidup lu bener-bener berputar.

Gue teringat jaman gue kecil. Gue ga jarang dinangisin sama temen-temen kelas gue (katakanlah di-bully). Gue sering dianggap anak kecil, fearful, powerless, pokonya watir banget lah gue. Terkadang gue dianggap geek juga walopun penampilan gue nggak geeky. Gue masing inget orang-orang itu yang dulu sering nge-bully gue ketika gue masih kecil. Dan suatu saat ketika gue udah SMA dan ketemu dengan temen-temen itu lagi, gue menyadari bahwa gue yang dulu katakanlah statusnya sebagai siswa terhina dan pelampiasan kekonyolan mereka, sekarang udah berubah. Cara pandang mereka sama gue jadi berubah. Gue nggak bermaksud buat sombong ato songong, tapi gue sadar bahwa orang yang dulunya eksis aja sekarang bisa jadi nggak eksis dan bahkan menyedihkan.

Suatu hari, gue ketemu temen gue yang dulu suka nge-bully gue. Dengan bahasa Indonesia yang kaku (karena dia kebiasaan pake bahasa daerah), dia nyapa gue.

"Kla, apa kabar kamu?", kata dia. Gue ngerasa nggak nyaman dengan cara dia ngomong yang kaku.

"Baek. Lu biasa aja kali ngomongnya, bro. Santai aja ama gue, kaya gue mau nge-bully lu aja.."

Life changes. It does change and I know it. Dan disaat yang lain dengan tokoh yang lain, juga terjadi hal yang serupa. Dan kali ini tokoh tersebut, yang ketika jaman gue kecil sering nge-bully gue, minta tolong sama gue supaya gue mau bantuin dia untuk satu hal. Padahal gue inget banget waktu kecil gue pernah memohon sama dia buat nggak digangguin lagi. Gue inget banget gue sering dinangisin sama dia dan setelah berputarnya roda kehidupan, dia yang nangis di depan gue ketika minta tolong buat sesuatu sama gue. Gue bisa aja egois dan bilang "Rasain lo!", tapi gue rasa nggak etis dan gue bakalan jadi manusia yang sama ato lebih biadab daripada dia ketika jaman dulu. Tapi dari sana gue nyadar bahwa kehidupan nggak akan selamanya buruk. Jaman ancur gue dulu pasti bakalan berubah jadi gue yang lebih organized and live a better life.

Jaman dulu juga gue sering dianggap a stupid dreamer. Banyak yang nganggep kalo mimpi gue ketinggian (ato mungkin sebenernya bukan ketinggian, cuman kurang proporsi aja sama usia gue). Ketika gue berkata bahwa gue bakalan keluar negeri, respon mereka nggak semuanya bagus. Ada yang nganggep gue terlalu ngayal, ato bahkan menganggap gue orang yang eksklusif. Tapi setelah suatu hari gue menunjukkan bahwa gue bisa keluar negeri, justru orang yang ngata-ngatain gue itu yang nggak dapet impian dia yang katakanlah lebih realisits dan logis waktu dia masih kecil. Ironis memang but it's true.

Gue gak tau harus bercerita tentang hal apa lagi karena begitu banyak fakta-fakta yang udah bukan lagi jadi indikasi tapi bukti otentik bahwa hidup gue memang berputar. Katakanlah, dulu hidup gue emang (somehow) suram, tapi sekarang nggak sesuram itu. Gue menunjukkan sama temen-temen gue bahwa hidup gue nggak lurus-lurus aja. Gue menemukan beberapa persimpangan yang menjerumuskan gue, dan juga mengembalikan lagi ke rute gue yang seharusnya. Hidup gak akan pernah sama gimana pun juga. Walopun jadwal kuliah lu sama persis dari hari Senin sampe Jumat, tapi pengalaman tiap harinya nggak akan pernah sama. Seengganya, walopun lu udah jago memainkan satu lagu, cara lu mainin lagu itu nggak akan bener-bener sama setiap kali lu mainin lagu itu. Hidup pasti berputar. Mungkin sekarang lu lagi dibawah, terinjak, tapi yakinlah suatu saat Tuhan bakalan mengangkat hidup lu ke state yang jauh lebih baik dan gak pernah lu bayangin sebelumnya. Dan terakhir, terus hargai perjuangan dan achievement yang udah lu dapetin.

That's all..

Saturday, September 10, 2011

Learning English: Part 4 - Grammar | Part of Speech (Part 1)

Hey, friends! Finally I'm back from my long sleep (LOL). Sebenarnya kemana saya selama ini jangan ditanyakan, karena sebenarnya saya nggak kemana-mana, hanya saya lagi sakit jadi belum bisa balik buat nge-post kelas baru.

Setelah di postingan kelas sebelumnya saya berbicara tentang menghadapi bahasa Inggris, sekarang saya mau mulai ke materinya. Yang pertama akan kita bahas itu grammar.

Ada yang mungkin bertanya, apa sih grammar?

Grammar adalah tata bahasa, atau secara sebuah struktur atau sistem sebuah bahasa. Di Indonesia, tata bahasa dianggap penting karena berkaitan dengan baik tidaknya sebuah kalimat atau tidak. Kemampuan kita dalam grammar, seperti membentuk sebuah kalimat, akan sangat membantu dalam berbicara bahasa Inggris. Grammar sendiri terdiri dari beberapa sub-bahasan dan topik yang akan sangat berguna, seperti tenses, lain-lain. Mungkin untuk tenses di bahas di kelas berikutnya karena ada 16 tenses yang sebenernya bakalan keblinger kalo dibahas semuanya. Untuk sekarang, saya akan coba bahas topik yang berjudul Part of Speech.

Part of Speech ini adalah faktor penyusun dalam bahasa. Bagian-bagian (atau disebut kelas) ini merupakan bagian penting yang menyusun sebuah kalimat. Ada 8 (sebenernya 9) kelas/jenis kata dalam bahasa Inggris:
  • Noun, atau kata benda
  • Verb, atau kata kerja
  • Pronoun, atau kata ganti
  • Adjective, atau kata sifat
  • Adverb, atau adverbia (kata keterangan)
  • Preposition, atau preposisi (kata untuk menyatakan tempat)
  • Conjunction, atau konjungsi
  • Interjection
  • Determiner
 Sekarang kita coba masuk per bahasan. Bahasan inti yang mau saya jelasin untuk saat ini 3 dulu yang menurut saya paling utama dalam membuat sebuah kalimat:


 Noun ialah kata benda. Dan kata benda dibagi jadi beberapa bagian:
  • Benda nyata atau kongkrit, adalah benda yang bisa terlihat dan bisa disentuh. Contohnya, tree, car, dog, cat, ship, guitar, etc.
  • Benda tak nyata atau abstrak, adalah kata benda yang nggak bisa terlihat atau disentuh, tapi bisa kita rasakan, contohnya sadness, truth, etc.
  • Benda yang dapat dihitung (countable noun), adalah benda yang ketika bentuknya jamak masih bisa dihitung dengan mudah. Contohnya, a headset, a phone, two plates, five fingers, some candies.
  • Benda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun), adalah benda yang ketika bentuknya jamak sukar dihitung atau perlu alat khusus. Contohnya, water, air, etc.
Verb atau kata kerja, kata yang menyatakan sebuah aksi perbuatan atau tindakan. Beberapa kamus terkadang menulis kata kerja ini dengan awalan "to" sebelum kata kerja, contoh to paint, to love. Maka, kalau menemukan contoh seperti itu, kata love atau paint itu konteksnya adalah kata kerja, bukan love sebagai kata benda yang berarti cinta, atau paint yang berarti sebuah lukisan. Contoh lainnya seperti to run, to care, to burn, to write, to sleep, to fly, etc. Dalam verb juga ada yang disebut sebagai auxiliary verb dan modal verb. Apa itu auxiliary verb? Auxiliary verb adalah verb atau kata kerja yang digunakan bersama dengan kata kerja utama. Contoh dari auxiliary verb adalah be, do, have. Be, juga terkadang disebut to be, terdiri dari are, am, is (untuk present tense); was, were (untuk past tense); dan been (untuk bentuk perfect tense). Bentuk do dan have akan dijelaskan nanti di topik tenses. Sementara modal verb adalah verb yang memodifikasi si verb utama, dan juga menunjukkan kemampuan, kemungkinan, keharusan, dan lain-lain. Contohnya adalah may, can, must, shall, etc.

Pronoun adalah kata ganti benda. Pronoun menggantikan noun. Yang termasuk ke dalam pronoun contohnya adalah I, you, we, they, he, she, it. Pertanyaan, bisakah sebuah kata benda menjadi sebuah kata ganti? Bisa, namun kata benda yang bersangkutan (biasanya berupa kata benda selain manusia) akan digolongkan kedalam pronoun it. Contohnya:
"The school looks great" => "It looks great"; dengan it merujuk kepada the school.

Untuk postingan sekarang saya rasa cukup sekian (berhubung saya harus mempersiapkan untuk ospek jurusan besok *ketawan*), maka untuk bahasan dari Part of Speech berikutnya akan dibahas di postingan berikutnya. See you!

Saturday, September 3, 2011

Learning English: Part 3 - Enjoying English

Hi, it's me again, Klaus. Saya kembali lagi buat sharing tentang bahasa Inggris. Setelah di postingan sebelumnya saya membahasa tentang bahasa Inggris itu sendiri, sekarang saya mau coba memberikan sugesti positif untuk menghadapi bahasa Inggris (berasa jadi Uya Kuya).

Waktu saya masih SD, pelajaran bahasa Inggris didapat di kelas 3. Dan sedihnya, mayoritas temen-temen saya merasa nggak nyaman dengan bahasa Inggris. And to make the situation worsen, gurunya juga jarang masuk ke kelas. Walhasil, temen-temen saya jarang dapetin pelajaran bahasa Inggris. Padahal bahasa Inggris adalah salah satu bahasa luar yang pada saat itu terbilang wajib dipelajari. Kebanyakan dari mereka kalo menghadapi bahasa Inggris itu males, takut, dan nggak nyaman. Padahal, game-game di Playstation yang mereka mainin, menu di ponsel mereka, sampe segala macem perintah di komputer kan kebanyakan ditulis dengan bahasa Inggris. Ironis memang.


Beberapa yang lain malah jadi kayak trauma dengan bahasa Inggris. What's wrong with English? Sama-sama bahasa toh? Dan ini mungkin terdengar sedih untuk mereka, but it's true. You're living with English, somehow. Jadi kenapa harus ditakuti?

Berdasarkan obrolan dan juga pengamatan di kelas dan kehidupan sehari-hari, kenapa beberapa orang takut dengan bahasa Inggris, jawabannya sederhana: Bahasa Inggris itu Asing. Sesuatu yang asing, berarti sesuatu yang tidak biasa muncul di kehidupan kita kan? Lantas bagaimana biar Inggris gak jadi asing buat kita? I'm going to share what I've got from my teachers with you guys!
  • Change your mindset. Jangan jadikan bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Memang bagaimanapun statusnya adalah bahasa asing, bukan bahasa ibu, tapi jangan diasingkan juga. Menghadapi teman asing tidak berarti kita harus mengisolasi dia juga kan?
  • English ≠ Horror Movie. Bahasa Inggris itu bukan film hantu atau horror atau thriller! Hanya karena kita nggak fasih Inggris, gak berarti hidup kita dikejar-kejar makhluk berwajah merah terbakar kayak di film Insidious. Hanya karena kita nggak ngerti grammar ato tenses, gak berarti bahwa kita akan berakhir di -guillotine seperti kasus Marie Antoinette. Semua juga sama kok, yang fasih bahasa Inggris pasti belajar. Bahkan orang Inggris sendiri juga ada pelajaran bahasa Inggris, seperti halnya pelajaran bahasa Indonesia di negara kita. Kalo melakukan kesalahan, jangan takut. Gak akan sampe dibunuh kok ,)
  • Stop absolutely depending on your native language. Masalahnya begini, Indonesia itu negara yang cukup well-known sehingga banyak pengunjung dari luar negeri datang ke negeri kita. Dan mereka semua belum tentu lancar berbahasa Indonesia. Maksud saya begini, kita nggak bisa terus-terusan bergantung pada bahasa ibu kita, bahasa Indonesia, karena bagaimanapun ada momen-momen dimana kita akan menggunakan bahasa yang lain, sebagai contoh bahasa Inggris. Dan kesempatan untuk bergantung pada bahasa Inggris sekarang ini cukup besar. Why? Inggris seperti yang sudah saya jelasin di postingan sebelumnya, dianggap sebagai bahasa internasional dan digunakan di berbagai belahan dunia. Katakanlah, jadi bahasa penengah, ketika seorang turis Polandia menawar duku ke tukang buah di Bandung. Ketika si turis gak bisa bahasa Indonesia, begitupun tukang buah yang nggak ngerti bahasa Polandia, maka keduanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
  • Living a conducive English environment. Dengan tinggal di lingkungan berbahasa Inggris yang kondusif, ini akan membantu kita buat memperbaiki dan meng-improve kemampuan berbahasa Inggris kita. Ketika kita tinggal di suatu lingkungan, sedikitnya kita akan ter-influence dengan sesuatu yang ada disana kan? Semisal, ketika kita tinggal di Jakarta, maka budaya gue-elo bisa hinggap pada kita. Atau ketika kita tinggal di Bandung, budaya urang-maneh atau aing-sia juga bisa hinggap pada kita. Dengan terbiasa hidup di lingkungan berbahasa Inggris, otomatis kita juga akan terbawa-bawa dan terbiasa menggunakan bahasa Inggris. Jadi udah gak asing lagi :D
Tapi gimana kalau lingkungan kita nggak kondusif buat berbahasa Inggris....?
  • Make a conducive English environment! Be a pioneer! Jadilah orang yang membuat lingkungan berbahasa Inggris yang kondusif! Dengan menjadi pionir seperti ini, kita akan jauh lebih berkembang dalam berbahasa Inggris. Percaya atau tidak, karena kita menjadi pionir, naturally kita bakalan one step higher dibandingkan dengan orang-orang lain yang akhirnya mengikuti budaya di lingkungan yang kita buat.
Mulai dari mana?
  • Start from every little things. Mulailah berbahasa Inggris untuk hal-hal kecil. Bahkan frase semacam "I'm sorry", "Thanks", "God bless you", "Bye!", sampai "Good Morning" juga bisa mendukung lingkungan berbahasa Inggris. Ingat, semua ada prosesnya.
  • Inviting friends. Coba ajakin dulu temen terdekat buat coba ngobrol bahasa Inggris. Ketika udah menemukan teman yang tepat, bisa ajakin yang lain. Semacam multi-level marketing lagi jadinya (LOL)
  • Helping friends. Bantu-bantu berbagi dan saling mengajarkan sesama teman juga bagus. Kitanya bakalan lebih berkembang, temen kita juga selangkah lebih maju. Win-win solution kan?
  • Start from now on. Lebih baik mulai dari sekarang. Sebetulnya nggak ada batasan usia mempelajari bahasa, selama kita mau concern sama niat kita. Tapi lebih cepat lebih baik. Lebih awal belajar, lebih awal juga mengertinya. Dan inget, jangan goyahkan niatnya buat belajar bahasa. For your own betterment juga :)
Waduh, sepertinya saya udah kepanjangan pidato nih. Mungkin di kelas berikutnya, saya akan mulai jelasin tentang tata bahasanya. Thanks for your attention. I wish you all get a benefit from this humble blogpost :)

Learning English: Part 2 - Getting Know English More

Hi! Welcome to the English class with me, Mr. Simple, Klaus! And I wish you all are in your very best mood to get know more about English. It's sunny outside so I wish no one here feels gloomy.

Oke, karena di postingan sebelumnya saya udah sempet memberitahukan bahwa rencana saya bikin postingan tentang kelas bahasa Inggris, maka di postingan sekarang saya mau memperkenalkan bahasa Inggris itu sendiri.


Menurut om Wikipedia, Bahasa Inggris merupakan bahasa yang termasuk rumpun bahasa Jermanik Barat. Bahasa Inggris sendiri dipakai di Amerika, Britania Raya, dan beberapa negara lainnya (termasuk negara jajahannya seperti Singapura dan Malaysia, dan Indonesia juga). Bahasa Inggris sendiri awalnya terbentuk karena kombinasi bahasa lokal yang dipakai orang Norwegia, Denmark, dan Anglo-Saxon. Bahasa Inggris juga ada bahasa Inggris lama dan bahasa Inggris baru. Tapi, kurang lebih 50% dari New English merupakan serapan dari bahasa Prancis dan Latin. Makanya jangan heran kalau ada beberapa kosakata Inggris yang juga ditulis sama dalam bahasa Prancis, bedanya di pengucapan aja. Kalo mau tau lebih banyak, mendingan bertandang aja ke situs wikipedianya.

Pemakaian bahasa Inggris pun sekarang ini udah meluas ke berbagai belahan dunia. Katakanlah, hampir negara di seluruh dunia udah bener-bener mengerti bahasa Inggris. Ato untuk lebih sederhananya, bahasa Inggris itu udah mendunia, udah lama banget mendunianya. Karena penggunaan bahasa Inggris sudah meluas, makanya Inggris juga sering dianggap sebagai bahasa dunia. Makanya, kayaknya udah ga asing lagi kita nemu penjelasan dalam bahasa Inggris dimana-mana, di halte, di sekolah, di kantor, di dalem lift, di mall, di mobil, di buku manual, sampe di bungkus jajanan yang kita beli. Ada sekitar 375 juta pengguna bahasa Inggris yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu (bahasa dasar) mereka, dan Inggris jadi bahasa dengan pengguna terbesar di dunia, urutan ketiga setelah Mandarin dan Spanyol. Dan untuk pengguna Inggris sebagai bahasa kedua diestimasikan sebesar 470 juta orang. Jadi bayangkan betapa tersebarnya bahasa Inggris di dunia ini.

Itu mungkin pengenalan tentang bahasa Inggris yang udah saya singkat. Masalahnya, sejarahnya itu panjaaaaaaang sekali, dan pasti saya pegel dan pusing juga buat translate laginya hehehe. So I wish this post would be useful, at least one information you can get :)

See ya!