Translate This Page

Friday, August 20, 2010

Super Honeymoon

I used to listen to this song. Yeah, I have this song on my phone so I can listen to this song wherever and whenever I bring my phone. Firstly introduced by Ko Izi. He liked the catchy tunes and energetic beats. He shew me the song and I listened to "Super Honeymoon" for the first time. LOL it sounded twisty, funny, cutey, catchy, and yeah I like it!
Glamour and fashion
Models and magazines... a striking runway entrance
Beauty and passion
Stardust and high class scenes of popular teens
When I lived in Denver, I met a millionaire
With ribbons in her blonde hair
I still remember
She was like a princess straight from a dreamy castle in the air

So lovely...
She was everything to me

Both alone in the dark
We long to see the sun
Rise over the Bering Strait
I was sick of the west
When I turned 21
So I moved to the Sunshine State
We played golf on the moon
And tennis on the sun
Like athletes of the afternoon
The solar flares burned my arms
And made her makeup run
On our super lunar honeymoon

I was the youngest son of a congressman
And everything was my fault...
She was a gymnast, happily swinging
On the uneven bars, tuck in a somersault
So lovely... she was everything to me
So lovely... she was everything to me

Both alone in the dark
We long to see the sun
Rise over the Bering Strait
I was sick of the west
When I turned twenty one
So I moved to the sunshine state
Weplayed golf on the moon
And tennis on the sun
Like athletes of the afternoon
The solar flares buned my arms
And made her makeup run
On our super lunar honeymoon

Dengan Segala Keangkuhannya, Mereka Pun Akhirnya Terhempas.

Ingatkah kamu, ketika kamu mengambil jalan itu.
Setelah berulang kali kucoba ingatkan kau untuk tak menapakinya.
Termakan oleh hawa nafsumu, kau lalui jalan itu.
Setapak berbunga, deretan cemara, kicauan burung.
Sadarkah kau kemana kau melangkah?

Ingatkah kamu, ketika kamu akhirnya meninggalkanku di bawah?
Ketika kau berhasil meraih puncak itu.
Cahaya yang kau sentuh, mengangkatmu lebih tinggi.
Semakin tinggi sehingga kau terus memandang ke langit.
Sadarkah kau tempat pertama kau berpijak?

Ingatkah kamu, ketika tangan itu menggenggam tanganmu?
Meraih dan mencengkram kuat kau untuk berdiri.
Kau sudah bangkit, lantas berjalan sendiri.
Lalu kau hempaskan tangan itu ke tanah.
Sadarkah kau akan jemari yang membuatmu bangkit?

Derap langkahmu terdengar jelas.
Membahana, menggema di langit-langit.
Dan kau sadar, apa yang ada di hadapanmu.
Jurang. Harimau. Setapak berduri.
Apa yang kau lakukan ketika kau berjalan balik?

Kakimu semakin jauh dari bumi.
Seperti cahaya yang membutakanmu dari semua kerendahan.
Lantas cahaya itu sirna perlahan.
Bumi menarikmu kembali.
Apa yang kau pikirkan ketika kau terjatuh di tempat pertama kau berpijak?

Kau berjalan dengan angkuh.
Sejauh apapun kau melangkah, kau busungkan dadamu.
Mahkota yang mekar pun akhirnya tertunduk malu.
Tapi batu itu membuatmu tersungkur.
Apa yang kau katakan ketika tangan itu kembali terulur?