Translate This Page

Sunday, October 23, 2011

Topi Saya Bundar, atau Bulat?

Di Minggu siang yang basah karena hujan ini, gue sama Tessa ngobrol sampe perang ngotot di Twitter karena permasalahan piring. Piring? Fuckyeah, piring! Tapi kenapa piring? Sebenernya masalah bukan ada pada piringnya tapi bentuknya.

"Piring tuh ada bentuknya!"
"Ada! Piring tuh bundar, dan gak bulet! It means that piring is SEXY!"
"Bundar kan sama aja bulet"
"Beda. Bundar itu 2 dimensi, kalo bulat 3 dimensi"

Dan si Tessa nyerah setelah itu.

Okay, itu persepsi gue tentang bundar dan bulat. Kenapa gue bersikeras membedakan antara bundar dan bulat? Gue emang bukan orang fisika ato matematika yang paham benar tentang bangun ruang dan bangun datar, tapi gue menilik secara bahasa. Bundar ≠ Bulat. Kenapa? Mungkin gue pengen jelasin beberapa alasan di bawah ini:
  • Secara penulisan, 'Bundar' ≠ 'Bulat'. Kenapa? Kayaknya kalo anda semua adalah lulusan SD yang kemampuan menulis dan diktenya tidak diragukan lagi, pasti tau apa bedanya. Clue: bundar itu terdiri dari 6 huruf dan bulat terdiri dari 5 huruf, kecuali kalau anda nulis dengan bahasa alay. 'Bundar' = 'Buladt'.
  • Dari sisi dimensi, bundar itu bangun datar atau 2 dimensi, sementara bulat itu bangun ruang atau 3 dimensi. Banyak yang bilang, bumi itu bundar atau bola itu bundar. Kalo mereka ngeliat bumi ato bola itu sebagai sebuah gambar di papan tulis, buku, atau di atas permukaan datar, mungkin iya. Karena si bumi dan bola tersebut emang bangun datar alias dua dimensi. Tapi kalo berkata kenyataan, bumi itu bundar atau bola itu bundar, saya rasa salah. Karena kalo kenyataannya bola itu bundar, pasti bola itu gepeng. Yang saya percaya dan anut adalah, bumi itu bulat. Yap, bulat! Karena sebagai bangun ruang, bumi pasti punya volume; punya isi. Bola pun demikian. Capisce?
  • "Konferensi Meja Bundar" adalah konferensi yang diselenggarakan untuk menghilangkan kegalauan antara pihak Belanda dan Indonesia. Secara kenyataan, penulisan "Konferensi Meja Bundar" itu logis. Kenapa? Dalam kenyataannya, bundar adalah sebutan untuk sebuah bangun datar ato spesifiknya lingkaran. "Meja Bundar" itu adalah sebuah meja yang bentuknya lingkaran besar. Surface-nya memang lingkaran dan lingkaran adalah bangun 2 dimensi. Maka siapapun yang nyebut "Konferensi Meja Bulat" adalah orang yang super sesat (atau mungkin galau). Pertama, dia ngerusak sejarah. Kedua, kalo mejanya bulat, gue bisa ngebayangin orang-orang Belanda dan Indonesia itu ngadain pertemuan ngelilingin sebuah bola kayu gede.
Sebenernya masih banyak unek-unek gue tentang bundar dan bulat. Ohya satu lagi, tentang lagi topi saya bundar. Gue pengen protes sama penulis liriknya karena pernyataan "Topi saya bundar" itu menurut gue kurang logis. Topi itu dipake buat menutupi sesuatu kan? Dengan kata lain dia punya ruang buat sesuatu yang akan ditutupinya. Kalo punya ruang berarti dia bangun ruang alias bangun 3 dimensi. Mungkin penulisnya nyebut bundar karena kalo hanya diliat, tanpa dipegang, emang keliatannya bundar aja, lingkaran, dan cuman bangun 2 dimensi. Tapi ketika dipegang dan dipake kan ada isinya. Gue liat sendiri di videoklip lagu topi saya bundar gimana bentuk topinya. Ternyata ada semacam cupola di atas topinya sodara-sodara. Topinya berbentuk setengah bola! Ya, setengah bola! Maka gue saranin liriknya diganti jadi "Topi saya setengah bola. Setengah bola topi saya!". Emang sih secara musikal dan rima ancur banget liriknya, tapi logis kan?

Yah, terserah deh...

1 comment:

Post some comments, maybe a word two words or a long long paragraph :)