Untuk review filmnya sendiri, buat saya simpel aja. Karena filmnya merupakan adaptasi dari novel, jadi ada beberapa bagian yang memang rasanya lebih baik baca novelnya aja supaya lebih dapet feelingnya. Ada semacam intermezzo kecil yang cukup mengagetkan, yaitu screen hitam dengan tulisan dalam ukuran huruf yang cukup besar diikuti dengan musik pengiring yang mengejutkan, semacam musik-musik di film horror. Saya sendiri nggak ngerti itu maksudnya apa. Kalau dilihat lagi, kayaknya film itu keliatan kayak ngambil latar waktu sekitar beberapa taun silam, mungkin 70an atau 80an karena keliatannya klasik. Latar tempat yang dipake pun banyak yang bagus, semisal pantai di sore hari, dan semacamnya.
Untuk review musiknya, saya berani rekomendasikan lagu-lagu di EP ini karena aransemennya yang sederhana, tapi nggak berkesan terlalu minimalis. Mengusung genre folk, berdasarkan lirik lagu-lagu yang disajikan bisa dijadikan bahan komparasi sama lagu-lagunya Efek Rumah Kaca. Diksi yang beragam dan banyak memainkan teknik-teknik poetry seperti metafora bisa ditemukan di setiap lagunya. Alex Turner, sebagai penulis lirik bener-bener pandai dalam meracik kata-kata yang pas untuk membangun lirik sebuah lagu yang maknanya tersirat secara sederhana, begitu dalam. Kebanyakan lagu-lagunya diiringi dengan iringan folk gitar dan lantunan vokal sang vokalis yang menenangkan. Lagu-lagunya cocok buat didengerin ketika hari hujan, karena atmosfer menenangkan yang tercipta dari lagu-lagu ini.
EP ini terdiri dari 6 lagu yang semuanya ditulis oleh Alex Turner. Song list-nya sebagai berikut:
- Stuck on the Puzzle (intro)
- Hiding Tonight
- Glass in the Park
- It's Hard to Get Around the Wind
- Stuck on the Puzzle
- Piledriver Waltz
Finally, I can say that the EP is worth to buy. Listen to the songs and feel a quiet rainy day with a glass of coffee :)
No comments:
Post a Comment
Post some comments, maybe a word two words or a long long paragraph :)