Sebuah efek yang lama-lama jadi penyakit karena sudah mencapai taraf akut. State dimana seorang saya, Kaz mengalami suatu hal yang membuat saya susah memejamkan mata (terutama selepas membuat cerita horror atau terbayang sesuatu yang tak enak dipikirkan), malas berbuat apa-apa tapi banyak keinginan. Insomnia, penyakit yang sepertinya mewajibkan saya berada di depan Tablet PC saya untuk melanjutkan novel horror itu (justru saya tak bisa bergerak dan melirik kiri-kanan jadinya), atau membuka Mozilla Firefox (belakangan saya ganti jadi 'Godzilla Firefox'), atau terpaksa menyalakan TV dan menonton acara-acara yang relatif membosankan.
Penyakit ini berawal dari kegiatan saya internetan, bahkan sebelum pindah rumah dari rumah yang lama menuju komplek Duta yang jalanannya menjadi surga bagi para anak-anak, pengendara sepeda, pengendara skuter atau otopet dan pemain bulutangkis dadakan. Dulu, sedang jamannya main Rock Legend, dan mewajibkan saya terus memantau kegiatan band saya lewat monitor CRT. Belum lagi demam download yang selalu menyerang saya jika ada internet berkecepatan 'cukup' tinggi, komputer dengan minimum requirements ber-OS Windows atau Mac, prosesor Intel 'Pentium 4' atau 'Centrino Duo' atau 'Core2Duo; atau 'Quadcore', harddisk kapasitas besar, dan Mozilla Firefox dengan tema Persona 'L Death Note'. Ditambah lagi playlist di iTunes yang semakin mendukung penyakit ini merajalela dan menyerang saya selama 3 jam ke depan.
Apa saja yang dilakukan selama insomnia itu?
- TV merupakan salah satu media terkomprehensif setelah internet, sehingga tak jarang saya menonton acara-acara seperti gossip malam yang menyebalkan, reality show, acara tanya jawab yang membosankan seperti lomba catur, bahkan siaran langsung F1
- Secangkir moccachino atau coklat panas merupakan teman yang baik ketika insomnia (baca: begadang). Bahkan, suatu hari pernah saya rencanakan untuk insomnia sehingga sore harinya saya paksa pergi ke kedai kopi buat beli Choconut Almond
- Handphone adalah teman yang baik ketika jeda iklan atau commercial break, atau ketika ada berita sisipan yang ngga penting. SMS adalah jalan terakhir ketika internet tiba-tiba nge-hang atau lemot dalam rangka in-touch dengan rekan-rekan senasib
- Internet, media informasi yang kaya akan pengetahuan, hiburan, dan juga virus. Lewat internet inilah saya sering curhat mengenai kesedihan saya menjalani hari-hari dengan insomnia yang pada akhirnya membuat saya telat masuk kelas karena bangun jam setengah 7 pagi
- Facebook atau Twitter selalu jadi andalan ketika insomnia datang menghampiri, dan juga Blog yang terima kasih sudah menjadi pendengar setia saya ketika saya harus marah-marah dan mengumpat
- Torrents adalah geng motor yang menculik 'harta karun' yang saya inginkan
- Indowebster adalah situs surga bagi para downloaders yang ingin menyedot harta karunnya dengan kecepatan yang tak bisa dipandang sebelah mata
- Google merupakan bank info terbesar yang saya lihat, karena dengan kita mengetikkan kata 'Lingerie' maka sudah cukup bisa membuat kaum Adam betah di depan layar
- Bantal guling merupakan teman yang baik yang bisa dijadikan sandaran ketika merasa mata sudah mulai merapat sekitar 2 milimeter
- Jaket, sweater, vest rajut, hoodie, anorak, bahkan parka yang melindungi dari udara yang cukup dingin. Tapi percaya atau tidak, saya pakai jaket setebal itu tapi lihat celananya, di atas lutut!
- Curhat colongan : Di rumah saya yang manapun, lokasi tempat insomnia selalu dekat dengan piano. Bukan masalah main piano atau tidaknya, tapi takut sewaktu-waktu papan penjarian itu tertekan tiba-tiba tanpa komando dari saya. Dan itu artinya novel saya menjadi nyata
- Menulis note di Facebook atau copy-paste dari note seseorang adalah hal terakhir yang mentok kalau tak ada ide lagi (minimal notification berhenti kedip-kedip)
- Menghindari cermin atau kaca atau benda-benda lain yang membuat refleksi
- Game! Hal penting yang saya lakukan ketika insomnia datang menyerang adalah membuka game-game semacam Social City, Farmville, atau game-game lain yang memaksa saya untuk selalu online 24hours/7days/4weeks/12months
- iPod atau MP4 demi menjaga telinga mendengar dari hal-hal yang tak pantas di dengar seperti gossip artis tengah malam atau berita mengenai bursa saham
- Believe it or not, buku dongeng sebelum tidur biasanya berada tak jauh dari saya
- Menggeser sofa ke spot terdekat, takut-takut tak mampu berjalan ke lantai atas untuk tidur. Sofa pun bisa jadi kasur dadakan walaupun epidermis akan bentol-bentol digigit nyamuk
- Mengecek keamanan pintu dan jendela di lantai dimana saya berada (tak perlu lah naik-naik ke lantai atas. Sudah cukup banyak jendela disini). Tak hanya cukup dengan satpam yang bersiap sedia di depan rumah, pencuri atau penculik bisa saja masuk. Saya takut anak sekecil saya dengan wajah tak berdosa ini harus jadi korban penculikan dan dibarter dengan anak kambing, atau anak kecil berpostur chibi menggemaskan ini harus menghadapi para penyamun yang suatu saat bisa saja menyerang saya dan memasukkan saya ke dalam kardus TV lalu ditukar dengan hadiah langsung berupa kulkas satu pintu
- Secangkir susu hangat untuk mempercepat perapatan mata (kalau memang sudah tak ada kegiatan yang lain)
- Menghafal isi kamus. Coba saja dan lihat efeknya
- Senam jari. Bukan di atas piano atau game Audition online, tapi di atas kalkulator nyasar --"
- Menggigit sesuatu yang pantas digigit : Keripik pisang, kacang disko, biskuit coklat, chocobi, bourbon, bahkan ujung bantal
Selepas insomnia, maka rasa kantuk pun datang. Dan itu akhirnya segala barang pecah belah, perabot kotor, sampah kertas, puntung rokok ngawur (baca: Cheese Stick), selimut kusut, kabel modem, charger, Tablet PC, handphone, remote TV, iPod, bantal guling beserta pacarnya si sarung guling apek, dan yang terakhir diri saya yang kucel bin kumel ini harus dibereskan dan di kembalikan ke tempatnya. Mengembalikan mereka ke habitatnya merupakan perjuangan yang agak sulit, setelah halusinasi horror dan juga rasa malas serta berat badan yang tiba-tiba naik 20 kilogram membuat saya sulit bergerak. Kalau tidak dibereskan maka ratu Yuliana dari Belanda akan menyerang saya dengan bom molotov pada keesokan paginya.
Keesokan harinya saya bangun telat lagi, melangkah gontai ke kamar mandi sampai lupa ambil lingerie eh maaf salah briefs di lemari, dan kesiangan sampai sekolah sehingga terpaksa diadakan debate contest dadakan di pos satpam sekolah.